Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat dengan implikasi bagi kebanyakan orang untuk mengikuti perkembangan itu. Penyebaran teknologi dalam kehidupan masyarakat yang semakin luas mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan.
Konsep pendidikan merupakan keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan berbagai bentuk prilaku lain yang dapat membentuk perilaku tertentu dalam kondisi tertentu, maka proses itu disebut pembelajaran/instruksional.
Pada awalnya guru menghadapi anak didiknya dengan bertatap muka langsung dan bertindak sebagai satu-satunya sumber untuk belajar. Perkembangan berikutnya ia menggunakan sumber lain berupa buku sehingga membagi peranannya kepada media lain dalam menyajikan pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya media komunikasi mampu menyalurkan pesan yang dirancang khusus agar dapat diterima langsung kepada anak didik tanpa dapat dikendalikan oleh guru.
Rumusan teknologi pendidikan membentuk sebuah teori karena telah memenuhi kriteria adanya fenomena, penguraian, dan penjelasan, pengikhtisaran, orientasi, sistematisasi, identifikasi keputusan, menciptakan strategi untuk penelitian, peramalan, dan adanya asas-asas atau prinsip-pinsip . disamping itu teknologi pendidikan mengandung teknik intelektual yang unik yaitu suatu cara pendekatan terhadap masalah. Berikut ini beberapa konsep teknologi pendidikan yang diambil dari beberapa pendapat, sebagaimana dikutip Yusufhadi diantaranya :
1. Konsepsi teknologi pendidikan dapat kita pahami melalui pendekatan teknologi atau pendidikan. Melalui pendekatan teknologi diartikan sebagai teknologi yang diterapkan dalam bidang pendidikan.
2. Definisi yang dibuat Galbraith (1967) tentang teknologi masih populer sampai saat ini yaitu aplikasi sistematik sains atau pengetahuan lain dalam tugas praktikal. Bila difinisi ini diterapkan dalam dunia pendidikan maka teknologi pendidikan merupakan aplikasi sistematik sains dan pengetahuan lain dalam tugas pendidikan. Definisi ini terlalu luas karena dengan demikian semua tugas kependidikan dapat dianggap sebagai bidang teknologi pendidikan.
3. Association for Educational Communication and Technology / AECT, 1986, Teknologi pendidikan merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
4. Konsep pendidikan sendiri mempunyai arti yang luas, yaitu merupakan keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan sebagai bentuk prilaku lain yang mempunyai nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya. Apabila proses itu sengaja dikelola agar dapat terbentuk prilaku tertentu dalam kondisi tertentu maka proses itu disebut pembelajaran/instruksional.
5. Commission on Instructional Technology, 1970. Teknologi instruksional (sebagai bagian dari teknologi pendidikan) merupakan cara yang sistematis dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan khusus yang didasarkan pada penelitian terhadap belajar dan berkomunikasi pada manusia serta dengan menggunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-insani agar menghasilkan pembelajaran yang efektif.
Didasarkan atas perkembangan historik, Jamuszewski mengungkapkan bahwa: tahap awal sebagai pengantar ke arah perkembangan konsep dan istilah teknologi pendidikan dilandasi dan dipertajam oleh tiga faktor yaitu : engineering, science, dan the development of the Audio Visual education movement. Dari kajian menunjukan bahwa teknologi pendidikan memiliki keterkaitan dan saling ketergantungan.
Konsep pendidikan merupakan keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan berbagai bentuk prilaku lain yang dapat membentuk perilaku tertentu dalam kondisi tertentu, maka proses itu disebut pembelajaran/instruksional.
Pada awalnya guru menghadapi anak didiknya dengan bertatap muka langsung dan bertindak sebagai satu-satunya sumber untuk belajar. Perkembangan berikutnya ia menggunakan sumber lain berupa buku sehingga membagi peranannya kepada media lain dalam menyajikan pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya media komunikasi mampu menyalurkan pesan yang dirancang khusus agar dapat diterima langsung kepada anak didik tanpa dapat dikendalikan oleh guru.
Rumusan teknologi pendidikan membentuk sebuah teori karena telah memenuhi kriteria adanya fenomena, penguraian, dan penjelasan, pengikhtisaran, orientasi, sistematisasi, identifikasi keputusan, menciptakan strategi untuk penelitian, peramalan, dan adanya asas-asas atau prinsip-pinsip . disamping itu teknologi pendidikan mengandung teknik intelektual yang unik yaitu suatu cara pendekatan terhadap masalah. Berikut ini beberapa konsep teknologi pendidikan yang diambil dari beberapa pendapat, sebagaimana dikutip Yusufhadi diantaranya :
1. Konsepsi teknologi pendidikan dapat kita pahami melalui pendekatan teknologi atau pendidikan. Melalui pendekatan teknologi diartikan sebagai teknologi yang diterapkan dalam bidang pendidikan.
2. Definisi yang dibuat Galbraith (1967) tentang teknologi masih populer sampai saat ini yaitu aplikasi sistematik sains atau pengetahuan lain dalam tugas praktikal. Bila difinisi ini diterapkan dalam dunia pendidikan maka teknologi pendidikan merupakan aplikasi sistematik sains dan pengetahuan lain dalam tugas pendidikan. Definisi ini terlalu luas karena dengan demikian semua tugas kependidikan dapat dianggap sebagai bidang teknologi pendidikan.
3. Association for Educational Communication and Technology / AECT, 1986, Teknologi pendidikan merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
4. Konsep pendidikan sendiri mempunyai arti yang luas, yaitu merupakan keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan sebagai bentuk prilaku lain yang mempunyai nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya. Apabila proses itu sengaja dikelola agar dapat terbentuk prilaku tertentu dalam kondisi tertentu maka proses itu disebut pembelajaran/instruksional.
5. Commission on Instructional Technology, 1970. Teknologi instruksional (sebagai bagian dari teknologi pendidikan) merupakan cara yang sistematis dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan khusus yang didasarkan pada penelitian terhadap belajar dan berkomunikasi pada manusia serta dengan menggunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-insani agar menghasilkan pembelajaran yang efektif.
Didasarkan atas perkembangan historik, Jamuszewski mengungkapkan bahwa: tahap awal sebagai pengantar ke arah perkembangan konsep dan istilah teknologi pendidikan dilandasi dan dipertajam oleh tiga faktor yaitu : engineering, science, dan the development of the Audio Visual education movement. Dari kajian menunjukan bahwa teknologi pendidikan memiliki keterkaitan dan saling ketergantungan.
Menurut Deterline ( 1965 ): menyatakan, teknologi pembelajaran merupakan aplikasi teknologi perilaku yaitu untuk menghasilkan perilaku tertentu secara sistematik guna keperluan pembelajaran.
Menurut Yusufhadi, pada umumnya teknologi pendidikan dianggap mempunyai potensi untuk:
1. Meningkatkan produktifitas pendidikan
2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang lebih individual
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran
4. Lebih memantapkan pengajaran
5. Memungkinkan belajar secara seketika
6. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, terutama adanya media masa
Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memberi dengan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumberdaya yang ada. Teknologi pada hakekatnya adalah bebas nilai namun penggunaannya sarat dengan nilai dan estetika. Dalam bidang pendidikan juga diperlukan teknologi antara lain untuk menjangkau peserta didik yang berada ditempat jauh dan terasing dan melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh kesempatan pendidikan.
Sedangkan secara umum teknologi pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi, dapat mengatasi sikap pasif anak didik
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa maka dengan teknologi pendidikan dapat memberikan peransangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan dapat menimbulkan persepsi yang sama.
Menurut Yusufhadi, pada umumnya teknologi pendidikan dianggap mempunyai potensi untuk:
1. Meningkatkan produktifitas pendidikan
2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang lebih individual
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran
4. Lebih memantapkan pengajaran
5. Memungkinkan belajar secara seketika
6. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, terutama adanya media masa
Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memberi dengan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumberdaya yang ada. Teknologi pada hakekatnya adalah bebas nilai namun penggunaannya sarat dengan nilai dan estetika. Dalam bidang pendidikan juga diperlukan teknologi antara lain untuk menjangkau peserta didik yang berada ditempat jauh dan terasing dan melayani sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh kesempatan pendidikan.
Sedangkan secara umum teknologi pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi, dapat mengatasi sikap pasif anak didik
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa maka dengan teknologi pendidikan dapat memberikan peransangan yang sama, menyamakan pengalaman, dan dapat menimbulkan persepsi yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar